Kamis, 08 Oktober 2015

Pengertian Pidato, Tujuan Pidato, Metode Pidato, Ciri-Ciri Pidato yang Baik

Pengertian Pidato

Pengertian PidatoPidato merupakan suatu kegiatan berbicara di depan khalayak ramai atau berorasi dalam menyatakan pendapatnya, atau memberikan suatu gambaran mengenai suatu hal. Biasanya pidato dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi serta pernyataan tentang hal-hal atau peristiwa penting dan juga patut untuk diperbincangkan. Pidato biasanya digunakan oleh seorang pemimpin guna memimpin dan berorasi di depan khalayak ramai atau anak buahnya.

Pidato merupakan suatu ucapan yang memiliki susunan yang baik guna disampaikan kepada orang banyak. Contoh pidato penting seperti pidato kenegaraan, pidato dalam menyambut hari besar, pidato untuk membangkitkan semangat, dan lain sebagainya.

Pidato yang baik adalah suatu pidato dapat memberikan kesan positif bagi orang-orang banyak yang mendengarkan pidato yang disampaikan tersebut. Kemampuan dalam berpidato atau berbicara di depan publik dapat membantu dalam meraih jenjang karir yang baik.
Berpidato merupakan salah satu wujud dalam kegiatan berbahasa lisan. Oleh karena itu itu, berpidato mementingkan ekspresi gagasan serta penalaran dengan memakai bahasa lisan yang didukung aspek nonbahasa, seperti ekspresi wajah, pelafalan, kontak pandang, dan intonasi suara. Pidato yang baik memerlukan beberapa kriteria. Berikut kriteria dalam berpidato.

Kriteria Berpidato
  • Isi pidato yang akan disampaikan memiliki kesesuaian dengan kegiatan atau acara yang berlangsung.
  • Isinya bersifat menggugah serta dapat bermanfaat bagi para pendengar pidato tersebut.
  • Isi pidatonya tidak menimbulkan pertentangan.
  • Isinya benar, objektif, dan jelas.
  • Bahasa yang dipakai dapat dengan mudah dipahami pendengar.
  • Bahasanya disampaikan dengan santun, bersahabat, dan rendah hati.


Tata Cara dan Etika Berpidato
Tata cara berpidato merujuk kepada langkah-langkah serta urutan darimana untuk memulai berpidato, mengembangkan, dan mengakhiri pidato. Etika berpidato lebih merujuk pada nilai-nilai kepatutan yang harus diperhatikan serta dijunjung ketika pada saat seseorang sedang berpidato.

Urutan dalam berpidato biasanya diawali dari pembukaan, sajian isi pidato, dan penutup. Pembukaan berisi sapaan kepada pihak-pihak yang telah diundang dan hadir dalam acara atau kegiatan tersebut. Sajian isi pidato merupakan hasil dari penjabaran gagasan pokok-pokok yang akan disampaikan pada saat berpidato. Sajian isi perlu diperinci sesuai dengan kondisi waktu yang disediakan. Penutup pidato berisi tentang penyegaran kembali dari gagasan pokok yang telah disampaikan, harapan, dan ucapan terima kasih kepada para pendengar atas partisipasinya.

Etika berpidato menjadi pegangan penting bagi orang yang akan berpidato. Pada saat berpidato, tidak boleh menyinggung perasaan orang lain dan berupaya untuk menghargai serta membangun rasa optimisme bagi para pendengarnya. Selain itu, diperhatikan juga keterbukaan, kejujuran, empati, serta persahabatan yang perlu diusahakan dalam berpidato.

Tujuan Pidato

Tujuan PidatoTujuan pidato antara lain :
  1. Mempengaruhi orang lain supaya mau mengikuti apa kemauan kita dengan suka rela.
  2. Memberikan suatu pemahaman atau sebuah informasi kepada orang lain.
  3. Membuat orang lain merasa senang dengan pidato yang disampaikan dan menghibur sehingga orang lain senang dengan apa yang disampaikan.


Metode Pidato

Metode pidato antara lain :
Metode Pidato
  1. Impromptu yaitu suatu metode dalam berpidato yang serta merta tanpa persiapan terlebih dahulu.
  2. Memoriter yaitu metode berpidato yang dengan menghapalkan naskah teks pidato terlebih dahulu.
  3. Naskah yaitu suatu metode dalam berpidato dengan membacakan teks pada saat berpidato.
  4. Ekstemporan yaitu metode berpidato yang terlebih dahulu menyiapkan secara garis besar konsep pidato yang akan disampaikan pada saat berpidato.


Ciri-Ciri Pidato yang Baik

    Ciri-Ciri Pidato yang Baik
  1. Memiliki tujuan yang jelas
  2. Isinya mengandung kebenaran
  3. Cara penyampaiannya sesuai dengan para pendengar
  4. Menciptakan suasana efektif dengan pendengar
  5. Penyampaiannya jelas dan juga menarik
  6. Menggunakan intonasi, artikulasi, dan volume yang jelas
    • Artikulasi merupakan bagaimana cara melafalkan bunyi bahasa
    • Intonasi merupakan naik turunnya lagu kalimat
    • Volume yaitu kuat lemahnya dalam mengucapkan suatu kata-kata atau kalimat


Fungsi Pidato
    Fungsi Pidato
  1. Mempermudah komunikasi antara atasan dengan bawahan.
  2. Mempermudah komunikasi antara sesama anggota dalam suatu organisasi.
  3. Menciptakan keadaan yang kondusif dimana cukup 1 orang saja yang melakukan orasi tersebut.
  4. Mempermudah komunikasi.


Sistematika Berpidato
1. Pendahuluan atau pembukaan
2. Salam pembuka
3. Sapaan kepada para pendengar yang disampaikan secara runtut
4. Ucapan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
5. Pengantar ke topik
6. Isi
7. Penutup
8. Ucapan terimakasih
9. Salam


Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan khalayak umum, alangkah baiknya untuk melakukan berbagai persiapan. Berikut persiapan sebelum berpidato.
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui durasi lama waktu pada saat berpidato
3. Menyusun kata-kata sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh para pembaca
4. Mengetahui jenis pidato serta tema acara.
5. Menyiapkan berbagai bahan dan perlengkapan pidato


Sifat-Sifat Pidato
Berdasarkan pada sifat, pidato dapat dibedakan menjadi :
  1. Pidato pembukaan merupakan suatu pidato singkat yang dibawakan oleh pembawa acara atau dapat disebut dengan mc.
  2. Pidato pengarahan merupakan pidato guna mengarahkan pada suatu acara pertemuan.
  3. Pidato sambutan merupakan pidato yang disampaikan pada acara kegiatan yang dapat dilakukan beberapa orang dan dengan waktu yang terbatas secara bergantian.
  4. Pidato peresmian merupakan pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh dalam meresmikan sesuatu.
  5. Pidato laporan merupakan pidato yang isinya tentang melaporkan suatu kegiatan.
  6. Pidato pertanggungjawaban merupakan pidato yang berisi mengenai laporan pertanggungjawaban.


Penulisan Teks Naskah Pidato
Menulis suatu naskah pidato pada hakikatnya yaitu menuangkan gagasan ide ke dalam bentuk tulisan yang siap untuk dibacakan. Pilihan, kosakata, kalimat, serta paragraf dalam menulis naskah pidato sesungguhnya tidak jauh berbeda dengan menulis naskah lain. Dalam keadaan resmi atau kurang resmi akan menentukan jenis kosakata dalam menulis.

Penyuntingan Teks Naskah Pidato 

Penulisan Teks Naskah Pidato Seperti halnya makalah atau suatu artikel, naskah pidato perlu disunting. Melalui penyuntingan tersebut, naskah pidato dapat diharapkan menjadi lebih sempurna. Apa saja yang disunting? Yang disunting dapat dibagian isi, bahasa, dan penalaran dalam naskah pidato itu sendiri. Isi dari naskah pidato dicermati kembali apakah sudah sesuai dengan tujuan pidato yang akan diorasikan, sesuai dengan calon pendengar, serta sesuai dengan acara kegiatan yang digelar. Selain itu, isinya juga harus dipastikan apakah sudah benar, representative, dan juga mengandung informasi yang relevan dengan konteks naskah pidato.

Kemudian, penyuntingan terhadap bahasa lebih difokuskan kepada pilihan jenis kosakata, kalimat, dan paragraph. Ketepatan dalam pilihan kata, kalimat, dan satuan gagasan dalam paragraph menjadi pokok penting. Lalu, penalaran dalam naskah pidato juga harus disunting kembali untuk lebih memastikan apakah isi naskah pidato tersebut telah dikembangkan dengan menggunakan penalaran yang sudah tepat, misalnya dengan pola induktif, deduktif, ataupun campuran.

Penyempurnaan Teks Naskah Pidato 

Penyempurnaan aspek bahasa dapat dilakukan dengan cara mengganti kosakata yang lebih tepat serta menyempurnakan beberapa kalimat dengan memperbaiki struktur dan gagasannya. Penyempurnaan paragraph dengan memperbaiki koherensi serta kohesi paragraph. Penambahan kalimat, penyempurnaan kalimat, maupun penghilangan suatu kalimat perlu untuk dilakukan.

Penyampaian Teks Naskah Pidato 

Menyampaikan pidato berarti membacakan naskah pidato yang sebelumnya telah disiapkan. Namun, menyampaikan pidato bukan hanya sekadar membacakan naskah pidato itu saja, alangkah baiknya perlu juga untuk menghidupkan, menghangatkan suasana, dan menciptakan interaksi kepada para pendengar. Untuk itu, seseorang yang akan menyampaikan orasi harus dapat menganalisis situasi dan juga memanfaatkan hasil analisisnya tersebut untuk menghidupkan suasana.

Apabila pidato yang disampaikan bukan atas nama orang lain, naskah pidato tersebut dapat ditambah-tambahkan sepanjang waktunya masih memadai. Hal yang terpenting, penambahan tersebut bertujuan untuk memperkaya isi pidato, dapat menghangatkan suasana, bermanfaat, dan dapat memperjelas isi dalam naskah pidato yang disampaikan.

Itulah pengertian pidato, tujuan pidato, metode pidato, dan ciri-ciri pidato yang baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar